Ciri orang yang shalat selama 60 tahun tapi tidak diterima shalatnya

BICARABERITA - Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab di hari akhir nanti, dan sesuatu yang paling penting. Maka janganlah diantara kalian mendirikan shalat asal-asalan atau yang penting shalat, tapi dirikanlah shalat sesuai Sunnah Rasulullah.

"Sesungguhnya pertama kali yang dihisab, ditanya dan diminta pertanggungjawaban dari tiap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya." (HR. Tirmidzi).

Baca Juga: Real Madrid vs Eintracht Frankfurt : Benzema semakin dekat dengan Ballon d'Or

Melansir dari akun Instagram @kajian_seru. Jika kita melakukan shalat asal beres, terburu-buru, yang penting shalat, atau shalat tapi tak tau dengan shalat itu sendiri dan tidak melakukannya sesuai tuntunan dari Rasulullah.

Maka berhati-hatilah, karena bisa jadi semua akan sia-sia dan semua amalan shalat tidak diterima bahkan selama 60 tahun lamanya. Nauzubillah..

"Sesungguhnya ada seseorang yang shalat selama 60 tahun. Namun tidak ada satu shalat pun yang diterima. Barangkali orang itu menyempurnakan rukuk tapi tidak menyempurnakan sujud atau menyempurnakan sujud tapi tidak menyempurnakan rukuknya." (HR. Al-Ashbahani dalam At-Targhib, Ash Shohihah no. 2535).

Baca Juga: Peci atau mukena menutupi dahi ketika sujud, apakah shalat-Nya sah? Cek disini

Imam Ahmad Rahimahullah berkata: "Akan datang suatu masa pada manusia, orang-orang yang shalat namun mereka tidak shalat. Dan aku khawatir bahwa masa itu adalah zaman sekarang ini."

Wahai Imam Ahmad, itu kondisi pada zamanmu. Bagaimana seandainya engkau hidup di zaman kami ini dan melihat bagaimana shalat kami, kaum muslimin pada abad ke-21 ini?.

"Sesungguhnya ada seseorang bersujud yang mengira bahwa ia telah mendekatkan diri kepada Allah dengan sujudnya itu. Demi Allah seandainya dosa sujudnya itu dibagi-bagi untuk penduduk negerinya, mereka pasti binasa."

"Bagaimana itu bisa terjadi?" Tanya seseorang.

Imam Ghazali menjawab: "Ia bersujud dengan kepalanya di hadapan sang pencipta, namun ia sibuk dengan permainan, kemaksiatan, syahwat, dan cinta dunia. Sujud untuk Allah macam apa ini?"

Baca Juga: Kecelakaan mobil di Kebayoran Baru sebabkan ringsek hingga terguling

"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya." (Al-Ma'un: 4-5).