BICARABERITA - Puasa Tasua dan Asyura adalah puasa sunnah yang dilaksanakan pada tanggal 9-10 Muharram.
Sebagian ulama mengatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam menganjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram sekaligus Puasa Tasua pada 9 Muharram
Hal ini dilakukan agar tidak tasyabbuh atau menyerupai orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما
“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar)
Ada pula yang menyebut bahwa hal ini untuk kehati-hatian jika terjadi salah penetapan hari Asyura yaitu pada 10 Muharram.
Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili juga menyebut bahwa lebih baik amalan berpuasa dua hari sekaligus yaitu pada tanggal 9 Muharram atau Puasa Tasua dan 10 Muharram.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam juga berkata, “Yang lebih afdhol adalah amalan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh dari bulan Muharram karena mengingat hadits (Ibnu ‘Abbas).
Dalam riwayat lain jalur Abdullah bin Abbas, Rasulullah Saw berpuasa pada hari Asyura dan menganjurkan umat Islam untuk ikut berpuasa.
Suatu ketika, mereka berkata, “Ya Rasulullah, ini hari yang dimuliakan oleh orang Yahudi dan Nasrani”.
Mendengar jawaban tersebut, Nabi berkata, “Jika aku masih hidup hingga tahun depan, insyaAllah, kita akan berpuasa pada hari kesembilan juga”.
Namun, Rasulullah wafat sebelum tahun berikutnya tiba (H.R Muslim 1916).
Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah, Imam Ahmad, Ishaq dan lainnya menyebut bahwa dianjurkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus.
Hal ini karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berkeinginan berpuasa juga pada hari kesembilan.
Ibnu Rajab juga mengatakan, Di antara ulama yang menganjurkan amalan berpuasa pada tanggal 9 Muharram dan 10 Muharram sekaligus adalah Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad, dan Ishaq. ***
Artikel Terkait
Istiqomah mengamalkan Surat Yusuf ayat 4 dapat meluluhkan hati seseorang
Tafsir Q.S Yusuf ayat 4 menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di
Simak 3 keutamaan Bulan Muharram: Allah memuliakan bulan ini!
Intip peristiwa Bulan Muharram: berkaitan dengan hijrah Nabi Muhammad SAW
Surat Yusuf ayat 4, artinya bikin merinding
Metode dan corak penafsiran kitab Al-Furqan Tafsir Qur’an
Sistematika penafsiran kitab Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka
Hukum nifas menurut Islam, begini penjelasannya
5 Ayat Al-Qur'an yang menjadi motivasi dalam kehidupan
Nifas menurut madzhab imam Syafi'i