Gibran Rakabuming Kesal pada Kepala Daerah yang Tak Setuju Piala Dunia di Indonesia: Sudah Capek, Ngapain?

BICARABERITA – Walikota Solo, Gibran Rakabuming terlihat kesal saat ditanya mengenai Piala Dunia U-20 2023 yang banyak diprotes oleh Kepala Daerah.

Diketahui, Gibran Rakabuming telah mengajukan Kota Solo untuk digunakan sebagai vanue pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Dalam wawancara wartawan di depan Gedung DPRD Kota Surakarta (29/3/2023), Gibran Rakabuming mengatakan pihaknya telah mempersiapkan secara matang untuk Piala Dunia U-20 2023 dan hanya menjalankan komitmen yang sudah ditandatangani kedua belah pihak.

Gibran menyebutkan bahwa ia melanjutkan komitmen dan menandatangani agreement baru yang dulu sudah di tanda tangani Walikota Solo sebelumnya, F.X Hadi Rudyatmo.

Baca Juga: Profil Jaja Ahmad Jayus Mantan Ketua KY yang Mengalami Peristiwa Pembacokan di Rumah Pribadinya

“Pak Rudy dulu sudah komitmen, saya lanjutkan saya komitmen juga. Kalo saya tidak komitmen, tidak mungkin saya tandatangani, tidak mungkin saya ikut mengajukan diri menjadi tuan rumah, se simple itu,” ucap Putra sulung Presiden Indonesia itu.

“Saya hanya menghormati perjanjian yang sudah ada, yang sudah ditandatangani kedua belah pihak, aku kalo mau protes, protesnya sebelum tandatangan, se-simple itu,” lanjutnya

“Sekarang vanue nya sudah jadi, anggarannya sudah keluar, disini sudah capek semua, setelah itu malah protes, ngapain protesnya sekarang,” ucap Gibran terlihat kesal.

Diduga ucapan tersebut ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gibran mengatakan agar orang-orang menafsirkannya sendiri.

Baca Juga: Rahasia Artis Inisial R Diduga Pelaku TPPU Kian Terkuak, Ada Hubungan Besan dengan Rafael Alun Trisambodo

Gibran mengatakan dirinya sudah sempat berkomunikasi dengan Ganjar, namun masih dalam pendiriannya masing-masing.

Lebih lanjut, Gibran mengatakan dirinya dan Ganjar baik-baik saja.

“Sudah, sudah (berkomunikasi), tapi kami baik-baik saja, sama-sama pecinta sepakbola,” ucapnya.

Selain itu, Gibran juga mengatakan Timnas datang ke Indonesia untuk bermain sepak bola, bukan untuk menjajah, jadi untuk apa meributkan hal seperti itu.