BICARABERITA – Pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh beberapa hari lalu masih menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya, kedua tokoh itu belum memberikan pernyataan terkait pembicaraan mereka.
Partai pendukung Jokowi yaitu PDIP, memberikan statement bahwa keduanya membahas isu terkait reshuffle. Namun, partai Nasdem yang juga merupakan partai yang dipimpin oleh Surya Paloh membantah hal tersebut.
Situasi antara kedua partai ini semakin memanas, pasalnya Jokowi dan Surya Paloh juga bertemu di tengah isu reshuffle yang semakin kuat.
Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Surya Paloh dipanggil oleh Jokowi sebagai salah satu langkah yang diambil oleh presiden sebelum melakukan reshuffle kabinet.
“Ya bagi presiden Jokowi sebelum mengambil keputusan-keputusan penting, itu kan juga melakukan dialog pemberitahuan,” ujar Hasto di kantor DPC PDIP Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Nasdem juga turut memberikan pernyataan bahwa itu hanyalah asumsi dari PDIP. Nasdem yakin bahwa pertemuan itu tidak membahas reshuffle tetapi lebih banyak membahas tentang pilpres.
Baca Juga: Gabriel Martinelli setujui perpanjangan kontrak di Arsenal atas dorongan besar untuk Mikel Arteta
“Saya tidak tau dari mana asumsi itu kemudian keluar ya. Dari apa yang saya tahu, apa yang diceritakan ketua umum kepada kami, mereka bertemu dengan presiden satu jam setengah berdiskusi banyak hal dan bahkan tidak menyinggung reshuffle,” tegas wakil ketua umum Nasdem, Ahmad Ali.
Ali juga menyampaikan bahwa Nasdem saat ini masih berada dalam pemerintahan dan terus loyal hingga masa jabatan presiden Jokowi berakhir.
Perseteruan antara kedua partai ini sejak awal terjadi setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024.
Baca Juga: Annisa Pohan tulis pesan haru kepada Bunda Corla: Ngga pernah ketemu orang seramah bunda
PDIP menilai bahwa Nasdem sedang melakukan manuver politik sehingga mengusung Anies yang sejatinya bukan bagian dari partai pendukung pemerintahan saat ini.
Disisi lain, Nasdem juga mengatakan bahwa keputusan untuk mengusung Anies adalah hak dari setiap partai politik termasuk Nasdem.
Jadi, terlihat kedua partai ini sepertinya tidak akan sejalan menuju pemilihan presiden 2024.***
Artikel Terkait
Surya Paloh bertemu Jokowi di istana, pertanda bahwa hubungan keduanya baik-baik saja?
Bertemu Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi, siapa yang akan dipilih Prabowo untuk maju pada Pilgub Sumut 2024?
Tolak perpanjangan masa jabatan kepala desa, ICW: Data korupsi di tingkat desa memprihatinkan
Kaesang mendapatkan tawaran dari berbagai partai politik, PDIP: Satu keluarga tak boleh beda partai
Ganjar dan Anies makan satu meja, Zulkifli Hasan : Ini momen yang sulit terulang menuju 2024