BICARABERITA – Menjelang pesta demokrasi 2024 mendatang, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) berusaha agar Pemilu berjalan tanpa adanya ujaran kebencian dan menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bawaslu mengadakan diskusi bersama para pemuka agama pada kamis, 19 Januari 2023.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Bawaslu tersebut dihadiri oleh berbagai majelis agama di antaranya, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Muslimat NU, dan Muhammadiyah.
Pada diskusi tersebut, Bawaslu berharap agar seluruh pemuka agama ikut serta bergotong-royong dengan mengingatkan seluruh umatnya agar tidak ikut terlibat dan terprovokasi dengan ujaran kebencian menjelang Pemilu 2024.
Berbagai konflik sangat rentan terjadi di masyarakat menjelang pesta demokrasi seperti ini.
Bahkan, para pendukung pihak-pihak tertentu sering membawa isu agama agar dapat memenangkan pertarungan politik.
Dalam beberapa pemilu terakhir, politik identitas sering dijadikan tunggangan politik oleh beberapa kelompok.
Oleh sebab itu, Bawaslu berharap kepada para pemuka agama agar dapat saling mengingatkan.
Diskusi yang berlangsung hikmat itu bertajuk “Urgensi dan Strategi Melawan Hasutan Kebencian dan Berita Bohong Menjelang Pemilu 2024.”
Baca Juga: Pemilu 2024 didominasi oleh pemilih muda, KPU meminta agar sekolah negeri dan pesantren diliburkan
Anggota Bawaslu Totok Hariyono yang merupakan pemantik diskusi menegaskan agar pemilu tidak menjadi ajang untuk saling melontarkan hinaan-hinaan.
“Jangan sampai ada pemilu, lalu panas-panasan, pelintiran-pelintiran. Jangan sampai itu terjadi, karena demokrasi bukan alat pemecah belah bangsa,” tegas Totok.
Artikel Terkait
Isu reshuffle kembali mencuat, akankah menteri dari Nasdem tergeser dari kabinet?
Partai Buruh rekomendasikan 4 nama capres, ada nama Najwa Shihab
Langkah Ridwan Kamil usai dirinya resmi jadi anggota Partai Golkar
Membaca peluang Ridwan Kamil di Pemilu 2024 usai masuk Partai Golkar
PKS tak mau buru-buru deklarasi koalisi pro Anies, ini alasannya...
Akan menelan anggaran sebesar Rp1,87 miliar, DPRD DKI Jakarta perbaharui pakaian dinas
Nasdem inginkan Khofifah yang menjadi pendamping Anies di pilpres, bagaimana nasib AHY?
Air laut berwarna hijau di Kepulauan Selayar semakin parah, Pemkab Selayar larang warganya lakukan hal ini
Fahri Hamzah dan Demokrat saling serang di media sosial, ini penyebabnya
Pemilu 2024 didominasi oleh pemilih muda, KPU meminta agar sekolah negeri dan pesantren diliburkan