Hilangkan Sifat Buruk, Masyarakat Bali Buat Arakan Ogoh-ogoh Sebelum Hari Raya Nyepi

- Jumat, 17 Maret 2023 | 14:14 WIB
Ilustrasi Ogoh-ogoh yang digunakan untuk upacara adat menyambut hari raya Nyepi (bulelengkab.go.id)
Ilustrasi Ogoh-ogoh yang digunakan untuk upacara adat menyambut hari raya Nyepi (bulelengkab.go.id)

BICARABERITA - Tradisi arakan Ogoh-ogoh merupakan tradisi arak-arakan boneka raksasa keliling desa yang dilakukan pada malam menjelang Hari Raya Nyepi.

Setelah diarak biasanya ogoh-ogoh dibakar. Dibakarnya Ogoh-ogoh ini menjadi simbol hilangnya sifat buruk dalam diri manusia sehingga siap menjalani Hari Raya Nyepi yang melambangkan penyucian diri.
 
Arak-arakan biasanya diiringi musik gamelan Bali yang disebut Bleganjur. Bahan dasar pembuatan alat musik ini adalah kain, bambu, dan kertas.
 
 
Masyarakat Bali sudah menjalankan tradisi ini, sejak presiden menetapkan Hari Raya Nyepi sebagai hari libur nasional pada tahun 1983. 
 
Ogoh-ogoh merupakan bagian dari karya seni patung budaya Bali yang melukiskan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu, Bhuta Kala berarti kekuatan (bhu) alam semesta dan (kala) waktu yang tidak terukur dan terelakkan.
 
Bhuta Kala menggambarkan kekuatan negatif yang mengganggu kehidupan manusia sehingga diwujudkan dalam bentuk patung raksasa menakutkan.
 
 
Seiring dengan perkembangan budaya Bali, ogoh-ogoh mulai digambarkan sebagai publik figur, seperti pemimpin dunia, artis, bahkan penjahat. Ogoh-ogoh tidak lagi dibuat dari patung tapi dibuat dari bubur kertas, bahan pelekat, dan bambu. 
 
Cendekiawan Hindu Dharma menyebutkan Ogoh-ogoh sebagai simbol keinsafan manusia akan kekuatan alam semesta, yaitu kekuatan bhuana agung dan kekuatan bhuana alit.
 
Kekuatan bhuana agung menunjukkan kekuatan alam raya, sedangkan kekuatan bhuana alit menunjukkan kekuatan dalam diri manusia dimana kekuatan itu dapat memusnahkan dunia atau membuat dunia semakin lebih baik.
 
 
Saat ini tradisi Ogoh-ogoh tak hanya dilakukan di Bali saja, tetapi di beberapa kota besar lainnya, seperti Jakarta.***

Editor: Asjeni Putri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X