Kemarahan Turki atas pembakaran Al-Qur'an oleh politikus Swedia Rasmus Paludan: Kami mengutuk Islamofobia

BICARABERITA - Turki semakin menunjukkan kemarahan atas aksi pembakaran Al-Qur'an oleh salah satu politikus asal Swedia, Rasmus Paludan. 

Aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah warga terjadi pada Minggu, 22 Januari 2023 waktu setempat. 

Demonstran yang berjumlah sekitar 250 ribu orang berbondong-bondong dan berkumpul di depan Konsulat Swedia di Istanbul. 

Baca Juga: Praktis banget! Resep sosis pedas saus barbeque dijamin jadi menu favorit keluarga

Dilansir dari akun Instagram @net2netnews peserta aksi protes tersebut dilakukan dengan membawa bendera hijau yang melambangkan proklamasi Iman Islam dan spanduk yang bertuliskan 'Kami Mengutuk Islamofobia yang didukung oleh Swedia'. 

Kemudian, demonstran juga membuat tanda di jendela konsulat Swedia yang berbunyi 'Kami tidak sependapat dengan pandangan idiot yang membakar buku itu'.

Hal ini membuat Turki menjadi tegang dengan negara Swedia. 

Baca Juga: Moonlight Sunrise, jadi lagu yang membawa lonjakan karir bagi TWICE di Amerika Serikat!

Salah satu pengunjuk rasa dari Turki sendiri, Mustafa Demircan, menyatakan bahwa tindakan membakar Al-Qur'an sendiri bukan sesuatu yang dilindungi oleh hak kebebasan berekspresi. 

Dalam aksi protes tersebut juga dilakukan pengangkatan Al-Qur'an dengan meneriakkan Allahu Akbar.

Di sisi lain Presiden Erdogan belum melakukan komentar terkait aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan oleh Politikus Swedia-Denmark. 

Baca Juga: My ID is Gangnam Beauty mulai tayang hari ini di NET TV, cek faktanya!

Diketahui bahwa Rasmus Paludan selaku politisi anti Islam melakukan hal yang tidak pantas yaitu membakar Al-Qur'an pada Sabtu, 21 Januari 2023 silam.***

Baca terus berita-berita terkini melalui grup telegram kami di sini (https://t.me/bicaraberitacom), informasi terhangat dan terdepan, faktual dari bicaraberita.com dan juga follow kami di helo (https://s.helo-app.com/al/jhReZYUUTR).