Pemimpin tertinggi Taliban Pakistan tewas dalam serangan pinggir jalan di Afghanistan

BICARABERITA - Sebuah bom pinggir jalan yang meledak pada larut malam di Afghanistan timur, menghantam sebuah kendaraan yang membawa anggota Taliban Pakistan, Minggu 7 Agustus 2022.

Akibat insiden itu, menewaskan seorang pemimpin senior dan tiga anggota kelompok lainnya.

Salah satu korban diketahui bernama Abdul Wali.

Baca Juga: Tragis! Juara dunia jiujitsu Brasil Leandro Lo ditembak di bagian kepala, begini kondisinya saat ditemukan

Dilansir BicaraBerita dari Aljazeera, Senin, 8 Agustus 2022, Wali yang juga dikenal sebagai Omar Khalid Khorasani, adalah seorang komandan tertinggi Taliban Pakistan dan diduga berada di balik beberapa serangan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Pakistan.

Diketahui, kendaraan Wali dihantam bom pinggir jalan pada Minggu malam di provinsi Paktika, Afghanistan, di sepanjang perbatasan dengan Pakistan.

Baca Juga: Masih ingat mantan bintang Manchester United Ryan Giggs? Begini nasibnya sekarang, sangat memprihatinkan lho..

Menurut pejabat Pakistan dan anggota TTP yang berbicara dengan syarat anonim kepada kantor berita The Associated Press ada tiga pria lain yang tewas termasuk sopir Wali dan dua pembantu dekatnya.

Kematian Wali memberikan pukulan besar bagi kelompok bersenjata, yang secara resmi dikenal sebagai Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Baca Juga: Alasan perceraian Risty Tagor: bukan karena ekonomi maupun perselingkuhan

Insiden ini terjadi hanya berselang seminggu setelah serangan pesawat tak berawak AS di Kabul yang juga menewaskan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Wali.

Sebagai informasi, Wali masuk dalam daftar orang paling dicari Departemen Luar Negeri AS dan hadiah ditawarkan hingga USD 3 juta untuk informasi tentang keberadaannya.

Baca Juga: Hutang moral Barcelona terhadap loyalitas Dani Alves tak bisa dibayar dengan uang? Simak penjelasannya!

Taliban Pakistan pada hari Senin mengkonfirmasi pembunuhan itu dan menyalahkan agen intelijen Pakistan, tanpa memberikan bukti atau penjelasan lebih lanjut.