BICARABERITA - 6 Agustus merupakan hari yang selalu dikenang masyarakat Jepang, bahkan dunia, ketika bom atom pertama kali dijatuhkan di Hiroshima dan menggelapkan tempat itu.
Akibat peristiwa itu, selain ratusan ribu korban jiwa jatuh, korban yang selamat pun tertatih dalam kepahitan hidup yang harus dijalani.
Orang-orang selamat dalam peristiwa itu kemudian dikenal sebagai Hibakusha. Lalu siapakah Hibakusha itu?
Melansir dari situs Hibakusha Stories, Hibakusha merupakan orang-orang yang selamat dari bom atom yang pernah terjadi 77 tahun lalu itu.
Secara harfiah, disebutkan 'Hibakusha' memiliki arti sebagai 'orang-orang yang terdampak bom'.
Kehidupan Hibakusha usai kejadian mengalami sejumlah penderitaan, baik fisik dan mental.
Mereka dikabarkan kerap mendapat perlakuan diskriminasi di lingkungan mereka, yang membuat jiwa mereka juga terganggu.
Bentuk diskriminasi dari orang lain kala itu tidak lain juga dipengaruhi minimnya pengetahuan terhadap efek kontaminasi radioaktif pada Hibakusha tidak jelas dan simpang siur.
Para Hibakusha ketika itu banyak dihindari karena dianggap dapat menyebarkan paparan radiasi ke orang lain.
Akibatnya Hibakusha menjadi kesulitan dalam bersosial, mendapatkan pekerjaan hingga mendapatkan pasangan.
Sementara itu identifikasi Hibakusha ini juga kemudian penting diketahui dan diakui, sebab para Hibakusha nantinya akan mendapatkan bantuan dari pemerintah Jepang, baik medis hingga tunjangan bulanan.
Tentu bantuan pemerintah itu didapatkan usai melakukan serangkaian perjuangan dari kelompok Hibakusha sendiri, salah satunya melalui Nihon Hidankyo (Konfederasi Penderita Bom A dan H) yang terbentuk pada tahun 1956.
Kelompok yang seluruh anggotanya diisi Hibakusha itu berhasil memperjuangkan dan memenangkan dua undang-undang seperti “UU Perawatan Medis Korban Bom” (1956) dan “UU Tindakan Khusus untuk Penderita” (1967).
Hasil perjuangan mereka kemudian membuat Hibakusha secara resmi diakui pemerintah Jepang dan tertuang dalam Undang-Undang Pertolongan Korban Bom Atom.
Dalam Undang-Undang tersebut disebutkan Hibakusha adalah orang dengan kriteria berikut:
1. Orang-orang yang terpapar langsung dengan bom dan setelahnya
2. Orang yang terpapar dalam radius 2 kilometer yang memasuki wilayah kehancuran dalam waktu 2 minggu pasca ledakan
3. Orang yang terdampak radioaktif secara umum
4. Mereka yang juga ikut terpapar ketika berada di dalam rahim sang Ibu
Perlu diketahui bahwa peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki tidak hanya merenggut orang asli Jepang, namun juga orang dari negara lain.
Sebab itu Hibakusha atau para penyintas yang mendapat bantuan dari pemerintah Jepang juga termasuk mereka yang kemudian tinggal di negara selain Jepang.
Artikel Terkait
PBB meminta akses ke pembangkit nuklir Ukraina yang dikuasai Rusia
Sangat menegangkan, China mulai latihan militernya di perairan Taiwan hingga menembakan rudal
China memulai latihan militer yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan
Aneh tapi nyata! Paru-paru pria asal Rudia ini dipenuhi pohon cemara, jadi viral di Facebook
Jepang protes atas rudal China yang masuk dalam wilayah ZEE nya
Taliban akhirnya buka suara tanggapi tewasnya Ayman al-Zawahiri oleh drone AS di wilayahnya
Tak mudah percaya, Taliban investigasi klaim AS tewaskan Ayman al-Zawahiri di Kabul
Klub malam di Thailand terbakar menewaskan 13 orang
Gerbang neraka Turkmenistan, tempat paling misterius di dunia yang bisa kamu kunjungi untuk berwisata
Ribuan warga Afrika Selatan, amuk dan serang penambang ilegal! Apa sebabnya?