Tuding Data Bocor ke Pemerintah China, CEO TikTok ikuti Rapat DPR Amerika Serikat

- Senin, 27 Maret 2023 | 13:51 WIB
CEO TikTok Shou Zi Chew dalam sidang Parlemen AS. (Foto:ist)
CEO TikTok Shou Zi Chew dalam sidang Parlemen AS. (Foto:ist)

BICARABERITA - Dituding melakukan pembocoran data seperti lokasi, pengenalan biometrik dan riwayat penelusuran ke pemerintah China, pemerintah Amerika Serikat mengundang CEO Tiktok, Shou Zi Chew mengikuti rapat bersama DPR AS.

Dihimpun dari Indian Express beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Belgia, Denmark, Kanada, India, Taiwan, Pakistan, Afganistan dan Uni Eropa resmi melarang TikTok baik di kalangan pemerintah maupun masyarakat umum.

Pada Desember 2022, Direktur FBI (Federal Bureau of Investigation) Chris Wray juga mengungkapkan bahwa China menguasai algoritme TikTok sehingga mereka dapat memanipulasi konten atau memanfaatkannya untuk operasi tertentu.

Baca Juga: Rekomendasi Takjil! Resep Coconut Milkshake, dijamin Segar dan Gurih

Dalam serangkaian tanya jawab antara anggota DPR AS dengan CEO TikTok yang berlangsung di Capitol Hill Washington, Kamis 23 Marer 2023 muncul adanya ketidakpuasan atas berbagai penjelasan yang disampaikan oleh Shou Zi Chew.

Lantaran, CEO TikTok menyampaikan masih adanya struktur kepemilikan TikTok oleh perusahaan China, yaitu ByteDance. Selain itu, parlemen AS juga menilai ada unsur adiktif atau unsur ketergantungan terhadap penggunanya serta bebasnya postingan-postingan yang berdampak negatif bagi generasi muda.

Atas tudingan tersebut CEO juga menyampaikan ByteDance adalah perusahaan swasta yang investornya berasal dari 60 persen investor global, 20 persen investor founder (pendiri perusahaan), dan 20 persen lagi milik karyawan sehingga keamanan privasi adalah salah satu prioritas utama.

Baca Juga: Siswa Lulusan 2021 Masih Bisa Ikut UTBK-SNBT 2023 ? Simak Beberapa Syaratnya Berikut

Disisi lain, Chew membantah bahwa TikTok menyebarkan data atau memiliki koneksi dengan China. Dia juga berusaha menyakinkan bahwa platformnya menjamin keamanan sekitar 150 juta pengguna TikTok di AS.

CEO TikTok yang masih berusia 40tahun ini menegaskan data Amerika tersimpan di negara Amerika sendiri dan diawasi oleh warga Amerika Serikat Sendiri, TikTok menutup dan melindunginya dari akses asing atau tidak dikenal.***

Editor: Asjeni Putri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X